skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Beranda

Serba - Serbi Gizi

Mata Kuliah Umum (Agama Islam 1) : Catatan Mahasiswa Gizi

20.55 | Publish by Unknown






Saya mempelajari Mata Kuliah Umum Agama Islam ketika berada di Jurusan Gizi. Agama Islam karena saya muslim, begitu juga dengan agama lain disediakan juga Mata Kuliah Umum Agama Kristen, Buddha, dan Hindu. Beruntunglah kuliah di sekolah kesehatan karena menyediakan pengajaran yang tidak hanya konsentrasi terhadap sesuatu yang berkaitan dengan eksakta, soshum (sosial humaniora) tetapi ada pelajaran untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan yang dalam kegiatan mencari ilmu itu diharuskan bahwa sesuatu dalam hidup harus seimbang. 

Saya sedikit memejamkan mata untuk mengingat kata-kata dosen saya waktu itu, Namanya Bapak Maulana Janah, saya juga sering membaca tulisan beliau pada surat kabar yang ada di Tasikmalaya.
Mata kuliah agama islam di jurusan gizi diawali dengan materi : 

1. KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM 

Bahasan yang diutamakan dalam konsep ketuhanan dalam islam akan merujuk pada pertanyaan : "Siapakah Tuhan Itu ? ", 
Razi dalam tafsirnya mengemukakan bahwa Tuhan (Ilah) adalah sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh Tuhan-Nya. Kata Allah adalah nama Tuhan yang paling agung yang menunjukkan kepada kemuliaan dan keagungan Tuhan. Kata Allah adalah ekspresi ketuhanan yang paling tinggi dalam islam. 

Bagaimana Pemikiran Manusia Tentang Tuhan ? 

a. Pemikiran Barat 

Pemikiran disini diungkapkan oleh Max Muller, EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens yang menjelaskan bahwa Ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep secara lahiriah maupun batiniah yang bersifat rasional. Deklarasi pemikiran ini berkembang dalam peradaban sejarah yang kita kenal dengan teori Evolusionisme yang membagi terhadap 4 kepercayaan diantaranya : Dinamisme (kepercayaan terhadap benda gaib) , Animisme (kepercayaan terhadap roh yang memiliki kekuatan) , Politeisme (Kepercayaan terhadap banyak Tuhan), dan Monoteisme (Kepercayaan satu Tuhan). 

b. Pemikiran Umat Islam

Sejak Wafatnya Nabi Muhammad SAW, pendekatan yang tedekat adalah pendekatan secara kontekstual yang akan melahirkan sifar liberal. Namun Umat Islam lebih memahami dengan melakukan pendekatan secara tekstual, lahirian dan tradisional pada saat itu, Adapun aliran yang terjadi dari hasil pendekatan itu adalah : Mu'tazilah (pemakaian akal secara intensif dalam memahami semua ajaran dan keimanan), Qadariah (manusia berkebebasan berbuat dan berkehendak, artinya pemilihan jalan hidup manusia baik insan yang baik atau insan yang buruk itu adalah tanggung jawab dirinya sendiri), Jabariah (manusia tidak memiliki kebebasan dan kehendak dan sudah diatur oleh Pencipta), Asy'ariyah dan Maturidiah (pendapatnya dikombinasikan dengan pendekatan Qadariah dan Jabariahi). 

Menurut Islam, Tuhan yang haq dalam Al-Qur'an Adalah Allah SWT. Tuhan tidak dapat didampingi atau disejajarkan dengan yang lain. Tuhan merupakan prioritas utama dalam setiap kehendak dan ucapannya, hal ini terdapat dalam : 
Q.S Al-Anbiya ayat 92 (Artinya Nabi-nabi) : 
"Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama Tauhid, Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah berpecah belah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi mereka "

Q, S Al-Maidah ayat 72 (Artinya : Hidangan) :
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti mengharamkan kepadanya surga, dan tempat mereka adalah neraka"

Q.S Al-Ikhlas ayat 1 - 4 (Artinya : Memurnikan Ke-Esaan Allah) 
"Katakanah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dan Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakan dan tidak seorang pun yang setara dengan Dia (Allah)"
    
2. HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM 


Istilah dalam Al-Qur'an disebutkan istilah yang menunjukkan kepada manusia :

a. Q.S Al- Araf ayat 31 tentang Bani Adam yang menjelaskan aspek historis penciptaannya, yaitu manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang merupakan keturunan Nabi Adam.


b. Q. S Al-Mukminin ayat 33 tentang Basyar, yang menyebutkan sifat-sifat fisik, kimia, biologis dalam kehidupan yang artinya membutuhkan makan dan minum.

c. Q.S Al.Ala' ayat 5 tentang Insan, menerangkan bahwa manusia memiliki sifat-sifat psikologis dan kecerdasan (berpikir dan menyerap ilmu pengetahuan).

d. Q.S An-Nas ayat 21 tentang Aspek Sosiologis manusia untuk hidup berkelompok dengan sesamanya.


3. ETIKA, MORAL DAN AKHLAK 

Etika itu tidak lain adalah ilmu yang mempelajari baik atau buruk yang dilakukan oleh manusia. Ensiklopedia Britanica menjelaskan bahwa Etika merupakan filsafat moral yang mempelajari konsep nilai baik,buruk,harus,benar,salah dan sebagainya. dalam hal ini etika mempelajari :
(a) Etika berdasarkan objek pembahasannya (perbuatan oleh manusia). 
(b) Etika berdasarkan sumber (sumber akal pikiran atau filsafat, perilaku manusia termasuk dipelajari dari beberapa segi keilmuan seperti : ilmu sosial, antropologi, psikologi, politik, ekonomi dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan kehidupan). 

Etika dalam aktualisasi seni kehidupan tergabung dalam beberapa tipe etika seperti : etika berbeda pendapat, etika bercanda, etika bergaul dengan orang lain. etika di jalan, etika memberi salam, etika membaca al-Qur'an, etika makan dan minum, etika mengolah makanan dan masih banyak etika dalam kehidupan. 

Moral, 
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa moral merupakan penentuan baik buruknya terhadap perbuatan. Standar moral berkaitan terhadap persoalan yang memiliki konsekuensi serius dan tidak memihak. 

Akhlak yang berasal dari bahasa arab khuluqun (budi pekerti, tabiat, tingkah laku). Hadist Riwayat Ahmad pada sabda nabi menyebutkan bahwa "Orang yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya" dan "Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad SAW) diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia"

 4. IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM 

Pandangan Islam terhadap seni (ekspresi keindahan) terdapat pada Q.S Qaf surat ke 50 ayat 6 "Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikan dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikitpun retak-retak ? " esensi dari firman Allah ini menyatakan bahwa Allah mengajak pada manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keharmonisan, keindahan dan keserasiannya. 
Kewajiban Menuntut ilmu bagi manusia : 
Disebutkan dalam hadist riwayat Ibnu Majah dan lainnya bahwa "Mencari ilmu itu wajib bagi muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan" maknanya adalah berilmu hendaklah berguru pada seseorang, tempat, kondisi sesuai kompetensinya. Namun, dalam prinsipnya mencari ilmu dimanapun, siapapun dan kapanpun asalkan hakikatnya baik tidak ada salahnya demi memberikan kontribusi dan manfaat yang baik untuk segi ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni. 

Ketika mendapatkan ilmu dari jenjang manapun setidaknya seseorang itu bisa berbagi dengan cara apapun dan bagaimanapun secara ikhlas karena Hadist Riwayat Ibnu Majah mengatakan bahwa "Sedekah yang paling utama adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain"

Dalam pengembangan IPTEKS di negara, seseorang yang menuntut ilmu baik itu di dalam maupun di luar negeri setidaknya ada beberapa keutamaan orang berilmu yang disebutkan dalam Al-Qur'an : 

1. Q.S Al-Imran ayat 18 " Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang berilmu. Tak ada Tuhan melainkan dia yang berhak disembah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Apa maksud secara harfiah dan sederhananya ? Bahwa dengan memiliki ilmu maka seseorang itu meyakini secara intuisi dan tingkat logika tinggi tentang keberadaan dan keperkasaan Tuhan. Dengan demikian, ilmuwan yang sedang menuntut ilmu akan menyadari bahwa kekuasaan Tuhan lebih besar dan tidak diperkenankan sombong, karena manusia berilmu hanyalah memiliki 0,0001 % dari besarnya Lautan dan Samudera. 

2. Q.S Al-Baqarah ayat 159 "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati pula oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati" Ini merupakan peringatan yang memang sangat sarkastik yang ditujukan kepada para pencari ilmu di muka bumi untuk tidak menyembunyikan kebenaran ilmu. 

salah satu hadist yang sangat menarik perhatian saya ketika berada di kelas saat berlangsungnya diskusi panel bersama rekan-rekan gizi seangkatan adalah hadist riwayat dari Ibnu Hibban diriwayatkan kembali oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi (hadist sahih) yang menyebutkan "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendalikan mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka". Saya pun tergelitik dan berpersepsi bahwa setidaknya seorang pencari ilmu yang memang sudah mengeluarkan banyak sekali pengorbanan dari segi pemikiran, biaya (baik biaya pribadi/self funded, beasiswa ataupun biaya bantuan pendidikan lainnya), waktu, semangat, dan tindakan nyatanya di tempat mencari ilmu duniawi, mengapa saya katakan duniawi ?  Karena proses kehidupan belum berakhir dan manfaat secara kasat matanya memang terlihat nyata di dunia ini. Maka, setidaknya dari pengorbanan itu setidaknya sebagai manusia berilmu memberikan sedikit keilmuannya dalam bentuk aplikasi nyata dari yang sederhana hingga yang spektakuler dengan prinsip tidak ada kebohogan ilmiah. 
 
Salam Sehat, 
Repa Kustipia


Terimakasih yang tak terhingga kepada Dosen Mata Kuliah Agama Islam Bapak Maulana Janah, Rekan-rekan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya angkatan 2011. Orang Tua Saya yang telah menyekolahkan saya dan mendukung peranan pendidikan  keluarga. 

Label: Agama Islam 0 komentar
0 Responses

« Posting Lebih Baru Posting Lama »
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Labels

  • Agama Islam
  • Ahli Gizi
  • Bahasa Indonesia
  • Kompetensi Lulusan Gizi
  • Mata Kuliah di Jurusan Sarjana Gizi
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Popular Posts

  • Mata Kuliah/SKS Pada Jenjang Diploma IV atau Sarjana Gizi Pada Umumnya
    Setelah mengetahui mata kuliah apa saja yang diambil pada jenjang Diploma III Gizi. Sekarang, kita bahas untuk jenjang Diploma IV atau Sarj...
  • Kuliah di Jurusan Gizi
    Selamat Malam !  Bagaimana Ujian Nasionalnya adik-adik yang ada di SMA ?  Semoga mendapatkan hasil yang sesuai harapan yah.  Untuk ya...
  • Mata Kuliah/SKS Jurusan Diploma III Gizi
    Masih penasaran jika kuliah di Jurusan gizi akan mempelajari apa saja ?  Ngitung terus yah ?  Masak terus yah ?  Cuci piringkah ?  ...
  • NAPAK TILAS DI DIII GIZI POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
    Diawali dengan membuka year book 2014, istilah bahasa sundanya adalah 'napak tilas' atau mengenang sejarah berdirinya jurusan ku...
  • Mata Kuliah Umum (Agama Islam 1) : Catatan Mahasiswa Gizi
    Saya mempelajari Mata Kuliah Umum Agama Islam ketika berada di Jurusan Gizi. Agama Islam karena saya muslim, begitu juga dengan...
  • E-BOOK : HISTORIOGRAFI, OPERA GIZI DI BUMI PERTIWI (Oleh : Repa Kustipia)
    Repost dari Status Facebook saya ya :  Repa Kustipia 31 Januari  ·  [E-BOOK : HISTORIOGRAF...
  • Mata Kuliah Umum (Bahasa Indonesia) : Catatan Mahasiswa Gizi
      Beberapa mata kuliah yang akan dipelajari di Jurusan Gizi adalah salah satu mata kuliah umum Bahasa Indonesia, Gambar...
  • Kompetensi Lulusan Gizi
    Ada beberapa tetangga saya yang menanyakan ke saya bagaimana kompetensi lulusan Gizi ini,  baiklah saya akan tuliskan kompetensi lulusan ...

BTemplates.com

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2016 (7)
    • ▼  Mei (7)
      • Mata Kuliah Umum (Bahasa Indonesia) : Catatan Maha...
      • Mata Kuliah Umum (Agama Islam 1) : Catatan Mahasis...
      • NAPAK TILAS DI DIII GIZI POLTEKKES KEMENKES TASIKM...
      • Mata Kuliah/SKS Pada Jenjang Diploma IV atau Sarja...
      • Mata Kuliah/SKS Jurusan Diploma III Gizi
      • Kompetensi Lulusan Gizi
      • Kuliah di Jurusan Gizi

Labels

  • Agama Islam
  • Ahli Gizi
  • Bahasa Indonesia
  • Kompetensi Lulusan Gizi
  • Mata Kuliah di Jurusan Sarjana Gizi
Copyright (c) 2010 Serba - Serbi Gizi . Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.