skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Beranda

Serba - Serbi Gizi

Mata Kuliah Umum (Bahasa Indonesia) : Catatan Mahasiswa Gizi

22.05 | Publish by Unknown

 

Beberapa mata kuliah yang akan dipelajari di Jurusan Gizi adalah salah satu mata kuliah umum Bahasa Indonesia, Gambaran mata kuliah ini akan mempelajari pemahaman penulisan Karya Tulis Ilmiah atau Skripsi seperti beberapa aspek dalam penulisannya harus : objektif, faktual, sistematis, bermetode dan cermat.  Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah atau skripsi adalah untuk memecahkan permasalah tertentu, khususnya permasalahan di bidang gizi dan kesehatan. Jenis Karya Tulis Ilmiah misalnya : makalah, laporan penelitian, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, karya tulis ilmiah populer, dan orasi ilmiah. 

Fungsi dari mempelajari bahasa indonesia pada jenjang perkuliahan adalah untuk mempersiapkan penulisan yang baik, pemilihan tema penelitian, pembatasan tema penelitian, menentukan maksud dan tujuan penulisan penelitian hingga menyusun outline penulisan penelitian. 

Saya memiliki catatan kecil pada fokus mata kuliah Bahasa Indonesia yang selalu saya ingat sampai saat ini ketika mempersiapkan beberapa tulisan populer ataupun tulisan ilmiah lainnya yaitu sistematika penulisan makalah, penulisan singkatan yang baik dan benar, judul makalah, subjudul makalah, isi makalah, penutup dan daftar pustaka. 

Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Gizi mempelajari penulisan resensi (artinya : kembali, menimbang, atau menilai). Resensi buku tujuannya adalah melakukan penilaian terhadap buku. Poin penting dalam resensi buku ilmiah adalah teknik meringkas, mengutip, sinopsis (buku atau penulis) dan analisis kesalahan. 

Bagian yang lain dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Gizi adalah mempelajari Cara berbicara di muka umum baik dengan gaya melaporkan, gaya kekeluargaan (biasanya pidato dan ceramah yang banyak diakukan), gaya meyakinkan (kebanyakan dari praktik lapangannya adalah penawaran dan negosiasi). dan gaya merundingkan (diskusi atau tanya jawab). 

Untuk mendukung kemampuan berbicara di muka umum, ada satu kegiatan yang akan mahasiswa alami dalam setiap mata kuliah yang ditemuinya yaitu Presentasi. bukan persentasi ya. 
Menurut saya Presentasi adalah cara menyampaikan pesan atau materi secara jelas, dinamis, tidak terpaku pada teks dan bebas dengan gaya penyampaian yang menarik bagi audiens. 
Adapun beberapa bagian yang termasuk dalam presentasi adalah persiapan topik/tema/materi yang akan disampaikan, alat bantu seperti laptop, pointer lasser, infocus, slides, dan lain-lain yang mendukung proses presentasi nantinya, melihat target audiens yang akan hadir, lokasi presentasi (tempat, bisa indoor atau outdoor), memikirkan tujuan presentasi, dan menyajikan presentasi 

Yang terakhir dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia adalah Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan meliputi : 
1. Pemakaian huruf  
Baik huruf abjad atau huruf vokal, huruf diftong, huruf kapital, huruf tebal, huruf miring. Kemudian akan mempelajari Penulisan. 

2. Penulisan Kata 
Kata dasar, kata turunan, pengulangan (awalan-akhiran), gabungan kata, suku kata, kata depan, partikel, singkatan akronim, Kata ganti, Tanda Baca, dan beberapa istilah. 



Salam Sehat, 
Repa Kustipia

Label: Bahasa Indonesia 0 komentar

Mata Kuliah Umum (Agama Islam 1) : Catatan Mahasiswa Gizi

20.55 | Publish by Unknown






Saya mempelajari Mata Kuliah Umum Agama Islam ketika berada di Jurusan Gizi. Agama Islam karena saya muslim, begitu juga dengan agama lain disediakan juga Mata Kuliah Umum Agama Kristen, Buddha, dan Hindu. Beruntunglah kuliah di sekolah kesehatan karena menyediakan pengajaran yang tidak hanya konsentrasi terhadap sesuatu yang berkaitan dengan eksakta, soshum (sosial humaniora) tetapi ada pelajaran untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan yang dalam kegiatan mencari ilmu itu diharuskan bahwa sesuatu dalam hidup harus seimbang. 

Saya sedikit memejamkan mata untuk mengingat kata-kata dosen saya waktu itu, Namanya Bapak Maulana Janah, saya juga sering membaca tulisan beliau pada surat kabar yang ada di Tasikmalaya.
Mata kuliah agama islam di jurusan gizi diawali dengan materi : 

1. KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM 

Bahasan yang diutamakan dalam konsep ketuhanan dalam islam akan merujuk pada pertanyaan : "Siapakah Tuhan Itu ? ", 
Razi dalam tafsirnya mengemukakan bahwa Tuhan (Ilah) adalah sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh Tuhan-Nya. Kata Allah adalah nama Tuhan yang paling agung yang menunjukkan kepada kemuliaan dan keagungan Tuhan. Kata Allah adalah ekspresi ketuhanan yang paling tinggi dalam islam. 

Bagaimana Pemikiran Manusia Tentang Tuhan ? 

a. Pemikiran Barat 

Pemikiran disini diungkapkan oleh Max Muller, EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens yang menjelaskan bahwa Ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep secara lahiriah maupun batiniah yang bersifat rasional. Deklarasi pemikiran ini berkembang dalam peradaban sejarah yang kita kenal dengan teori Evolusionisme yang membagi terhadap 4 kepercayaan diantaranya : Dinamisme (kepercayaan terhadap benda gaib) , Animisme (kepercayaan terhadap roh yang memiliki kekuatan) , Politeisme (Kepercayaan terhadap banyak Tuhan), dan Monoteisme (Kepercayaan satu Tuhan). 

b. Pemikiran Umat Islam

Sejak Wafatnya Nabi Muhammad SAW, pendekatan yang tedekat adalah pendekatan secara kontekstual yang akan melahirkan sifar liberal. Namun Umat Islam lebih memahami dengan melakukan pendekatan secara tekstual, lahirian dan tradisional pada saat itu, Adapun aliran yang terjadi dari hasil pendekatan itu adalah : Mu'tazilah (pemakaian akal secara intensif dalam memahami semua ajaran dan keimanan), Qadariah (manusia berkebebasan berbuat dan berkehendak, artinya pemilihan jalan hidup manusia baik insan yang baik atau insan yang buruk itu adalah tanggung jawab dirinya sendiri), Jabariah (manusia tidak memiliki kebebasan dan kehendak dan sudah diatur oleh Pencipta), Asy'ariyah dan Maturidiah (pendapatnya dikombinasikan dengan pendekatan Qadariah dan Jabariahi). 

Menurut Islam, Tuhan yang haq dalam Al-Qur'an Adalah Allah SWT. Tuhan tidak dapat didampingi atau disejajarkan dengan yang lain. Tuhan merupakan prioritas utama dalam setiap kehendak dan ucapannya, hal ini terdapat dalam : 
Q.S Al-Anbiya ayat 92 (Artinya Nabi-nabi) : 
"Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama Tauhid, Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah berpecah belah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi mereka "

Q, S Al-Maidah ayat 72 (Artinya : Hidangan) :
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti mengharamkan kepadanya surga, dan tempat mereka adalah neraka"

Q.S Al-Ikhlas ayat 1 - 4 (Artinya : Memurnikan Ke-Esaan Allah) 
"Katakanah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dan Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakan dan tidak seorang pun yang setara dengan Dia (Allah)"
    
2. HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM 


Istilah dalam Al-Qur'an disebutkan istilah yang menunjukkan kepada manusia :

a. Q.S Al- Araf ayat 31 tentang Bani Adam yang menjelaskan aspek historis penciptaannya, yaitu manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang merupakan keturunan Nabi Adam.


b. Q. S Al-Mukminin ayat 33 tentang Basyar, yang menyebutkan sifat-sifat fisik, kimia, biologis dalam kehidupan yang artinya membutuhkan makan dan minum.

c. Q.S Al.Ala' ayat 5 tentang Insan, menerangkan bahwa manusia memiliki sifat-sifat psikologis dan kecerdasan (berpikir dan menyerap ilmu pengetahuan).

d. Q.S An-Nas ayat 21 tentang Aspek Sosiologis manusia untuk hidup berkelompok dengan sesamanya.


3. ETIKA, MORAL DAN AKHLAK 

Etika itu tidak lain adalah ilmu yang mempelajari baik atau buruk yang dilakukan oleh manusia. Ensiklopedia Britanica menjelaskan bahwa Etika merupakan filsafat moral yang mempelajari konsep nilai baik,buruk,harus,benar,salah dan sebagainya. dalam hal ini etika mempelajari :
(a) Etika berdasarkan objek pembahasannya (perbuatan oleh manusia). 
(b) Etika berdasarkan sumber (sumber akal pikiran atau filsafat, perilaku manusia termasuk dipelajari dari beberapa segi keilmuan seperti : ilmu sosial, antropologi, psikologi, politik, ekonomi dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan kehidupan). 

Etika dalam aktualisasi seni kehidupan tergabung dalam beberapa tipe etika seperti : etika berbeda pendapat, etika bercanda, etika bergaul dengan orang lain. etika di jalan, etika memberi salam, etika membaca al-Qur'an, etika makan dan minum, etika mengolah makanan dan masih banyak etika dalam kehidupan. 

Moral, 
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa moral merupakan penentuan baik buruknya terhadap perbuatan. Standar moral berkaitan terhadap persoalan yang memiliki konsekuensi serius dan tidak memihak. 

Akhlak yang berasal dari bahasa arab khuluqun (budi pekerti, tabiat, tingkah laku). Hadist Riwayat Ahmad pada sabda nabi menyebutkan bahwa "Orang yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya" dan "Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad SAW) diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia"

 4. IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM 

Pandangan Islam terhadap seni (ekspresi keindahan) terdapat pada Q.S Qaf surat ke 50 ayat 6 "Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikan dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikitpun retak-retak ? " esensi dari firman Allah ini menyatakan bahwa Allah mengajak pada manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keharmonisan, keindahan dan keserasiannya. 
Kewajiban Menuntut ilmu bagi manusia : 
Disebutkan dalam hadist riwayat Ibnu Majah dan lainnya bahwa "Mencari ilmu itu wajib bagi muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan" maknanya adalah berilmu hendaklah berguru pada seseorang, tempat, kondisi sesuai kompetensinya. Namun, dalam prinsipnya mencari ilmu dimanapun, siapapun dan kapanpun asalkan hakikatnya baik tidak ada salahnya demi memberikan kontribusi dan manfaat yang baik untuk segi ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni. 

Ketika mendapatkan ilmu dari jenjang manapun setidaknya seseorang itu bisa berbagi dengan cara apapun dan bagaimanapun secara ikhlas karena Hadist Riwayat Ibnu Majah mengatakan bahwa "Sedekah yang paling utama adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain"

Dalam pengembangan IPTEKS di negara, seseorang yang menuntut ilmu baik itu di dalam maupun di luar negeri setidaknya ada beberapa keutamaan orang berilmu yang disebutkan dalam Al-Qur'an : 

1. Q.S Al-Imran ayat 18 " Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang berilmu. Tak ada Tuhan melainkan dia yang berhak disembah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Apa maksud secara harfiah dan sederhananya ? Bahwa dengan memiliki ilmu maka seseorang itu meyakini secara intuisi dan tingkat logika tinggi tentang keberadaan dan keperkasaan Tuhan. Dengan demikian, ilmuwan yang sedang menuntut ilmu akan menyadari bahwa kekuasaan Tuhan lebih besar dan tidak diperkenankan sombong, karena manusia berilmu hanyalah memiliki 0,0001 % dari besarnya Lautan dan Samudera. 

2. Q.S Al-Baqarah ayat 159 "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati pula oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati" Ini merupakan peringatan yang memang sangat sarkastik yang ditujukan kepada para pencari ilmu di muka bumi untuk tidak menyembunyikan kebenaran ilmu. 

salah satu hadist yang sangat menarik perhatian saya ketika berada di kelas saat berlangsungnya diskusi panel bersama rekan-rekan gizi seangkatan adalah hadist riwayat dari Ibnu Hibban diriwayatkan kembali oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi (hadist sahih) yang menyebutkan "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendalikan mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka". Saya pun tergelitik dan berpersepsi bahwa setidaknya seorang pencari ilmu yang memang sudah mengeluarkan banyak sekali pengorbanan dari segi pemikiran, biaya (baik biaya pribadi/self funded, beasiswa ataupun biaya bantuan pendidikan lainnya), waktu, semangat, dan tindakan nyatanya di tempat mencari ilmu duniawi, mengapa saya katakan duniawi ?  Karena proses kehidupan belum berakhir dan manfaat secara kasat matanya memang terlihat nyata di dunia ini. Maka, setidaknya dari pengorbanan itu setidaknya sebagai manusia berilmu memberikan sedikit keilmuannya dalam bentuk aplikasi nyata dari yang sederhana hingga yang spektakuler dengan prinsip tidak ada kebohogan ilmiah. 
 
Salam Sehat, 
Repa Kustipia


Terimakasih yang tak terhingga kepada Dosen Mata Kuliah Agama Islam Bapak Maulana Janah, Rekan-rekan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya angkatan 2011. Orang Tua Saya yang telah menyekolahkan saya dan mendukung peranan pendidikan  keluarga. 

Label: Agama Islam 0 komentar

NAPAK TILAS DI DIII GIZI POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

03.28 | Publish by Unknown

Diawali dengan membuka year book 2014, istilah bahasa sundanya adalah 'napak tilas' atau mengenang sejarah berdirinya jurusan kuliah yang selalu saya kagumi dan banggakan selalu, terkesan berlebihan ? Tidak. Ini adalah bentuk rasa syukur saya yang tak terhingga karena merasa passion di bidang makanan, kuliner yang dipadu dengan sentuhan gizi dan kesehatan tersedia di bumi parahiyangan ini. 

Sebelumnya disebutkan bahwa kebutuhan ahli gizi sangat diperlukan untuk program kuratif dari kesehatan, saya membaca pada lembar year book 2014 Jurusan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang menyebutkan sebagai mitra pemerintah yang bergerak pada bidang pendidikan kesehatan dengan tekad ikut berpartisipasi dalam menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, profesional, dan capable. 
Setidaknya, saya sebagai mahasiswa sekaligus alumni dari Jurusan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya harus mengetahui sejarah berdirinya Jurusan Gizi ini, karena sejarahlah yang akan membawa cerita dan pelajaran di masa yang akan datang. 

Jurusan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, berdiri sejak tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tanggal 12 Mei 2010 Nomor : HK.03.05/I/II/4/879/2010 Tentang Pembentukan Jurusan Gizi dan Program Studi Diploma III Gizi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya.

Berdasarkan Surat Keputusan tersebut Sejak Tahun Akademik 2010-2011 dibuka dua Program Studi DIII Gizi di dua lokasi yaitu : 
1. Program Studi DIII Gizi Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Cilolohan No.35 Tasikmalaya. 
2. Program Studi DIII Gizi Cirebon yang berlokasi di Jalan K.S Tubun N0. 38 Cirebon 

Adapun Visi,Misi, Motto dan Tujuan Jurusan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya adalah : 

Visi : 
Menjadi jurusan pencetak Sumber Daya Manusia dibidang gizi yang profesional, unggul dan berdaya saing, melalui pengembangan IPTEKS dan pemanfaatan sumber daya lokal. 
Misi : 
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga Ahli Madya Gizi yang kompeten dan berdaya saing. 
2. Melaksanakan penelitian terapan dan pengembangan keilmuan gizi. 
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang gizi. 
4. Mengembangkan sarana dan sumber daya untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan. 
5. Melaksanakan pengembangan IPTEKS dan kearifan lokal. 
6. Mengembangkan kerjasama dengan institusi lain khususnya di bidang gizi. 

Motto : 
Nutritioning The Future 
Arti dari motto tersebut adalah menciptakan lulusan yang siap berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang dan menjadi pusat informasi, inovasi melalui pengembangan riset dalam menghadapi tantangan di bidang gizi di masa yang akan datang. 

Tujuan Jurusan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya :
1. Menghasilkan tenaga ahli madya gizi. 
2. Mengembangkan proses belajar mengajar.
3. Melakukan dan mengembangkan pengkajian IPTEK 
4. Melakukan dan mengembangkan kegiatan pengabdian pada masyarakat. 
5. Melakukan dan mengembangkan kegiatan sebagai pusat informasi. 
6. Mengembangkan kerjasama dengan institusi lain. 


Akhir kata saya ucapkan Terimakasih Almamater untuk Kampus Putih Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Here I am a nutritionist. 
Salam Sehat, 
Repa Kustipia
 

0 komentar

Mata Kuliah/SKS Pada Jenjang Diploma IV atau Sarjana Gizi Pada Umumnya

11.44 | Publish by Unknown

Setelah mengetahui mata kuliah apa saja yang diambil pada jenjang Diploma III Gizi. Sekarang, kita bahas untuk jenjang Diploma IV atau Sarjana Gizi. 

Pada umumnya ada 144 SKS yang diambil pada jenjang ini. Dan kualifikasi Nilai dalam numerik akan diberikan predikat : 
A = 4 (Sangat Baik) 
B = 3 (Baik) 
C = 2 (Cukup) 
D = 1 (Kurang) 
E = 0 (Gagal) 

So, saya sarankan berada di batas B dan A jika berminat di jenjang ini, karena nanti nilainya akan diakumulasikan. Wah kalau begitu kuliah itu harus mengejar nilai yang bagus yah biar dapet nilai bagus ? Ya. itu tidak memaksa yah, namun coba dirubah sedikit nih persepsinya kalau udah kuliah. Setidaknya tidak ada remedial yah, bertahan di standar minimal juga ga apa-apa asal lulus. Tapi, apa ga mau lebih nih ? 
Tanya Kenapa kalau remidial ?  Itu merepotkan dikau. Percaya deh, (#Pengalaman). Repotnya remedial itu (based on true story nih)
1. Soalnya kalau ulangan/ujian belum tentu sama, kadang suka ajaib (ga ada di handout dosen hahaha) 
2. Ngurusin registrasinya ribet loh ngabisin waktu. 
3. Spesial ruangannya, bakalan berhadapan sama dosen langsung bahkan pengawasnya yah beliau. 
4. Buang waktu, jelas. ga usah hobi mengingat masa lalu deh. Move on dong. maksudnya move on ke materi selanjutnya gitu. 
5. Menambah pekerjaan, iya dong, PR kan banyak. masa harus baca lagi. 

Sedikit Tips untuk yang mau berkuliah/Sedang berkuliah di Jenjang Diploma III Gizi : 
1. Atur waktu, usahakan materi sudah dipelajari sebelumnya. 
2. Sesuaikan gaya belajar nyamannya dirimu. Kalau suka baca buku diiringi musik rock, nah play it guys. Why not ? 
3. Kerjakan PR/Tugas sebelum deadline karena tugas mahasiswa diploma terhitung banyak (seperti : laporan praktikum, PR individu, jawab Kuis Dosen, Persiapan kelompok praktikum, tugas kelompok dan networking ke instansi pemerintah di bidang kesehatan kalau ada kunjungan ke luar/stadi banding) 
4. Materi Dosen baik berbentuk handout soft copy atau hard copy atau buku referensi, modul dikoleksi yah dalam wujud apapun terserah gaya dan versi kalian. kelengkapan berkas (berkas materi maksudnya) akan memudahkan kalian jika Ujian Open Book. Udah gitu aja. Tips lainnya bisa kalian atur sendiri, kuliah itu harus hepi. 


Oke, sudah siap ? 
Ini dia daftar beberapa mata Kuliah yang tersedia pada jenjang DIV Gizi atau Sarjana Gizi selama 8 Semester (normal 4 tahun, tidak normal yah lebih dari 4 tahun, baiklah renungan : #KembaliKepadaPribadiMasingMasing, Berdo'a mulai) : 

1. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila 
2. Bahasa Indonesia 
3. Motivasi Usaha
4. Toefl 1 
5. Matematika 1
6. Sosiologi 
7. Pengantar Aplikasi Komputer 
8. Toefl 2 
9. Antropologi 
10. Pendidikan Agama 
11. Statistik 1 
12. Kewirausahaan 
13. Anatomi 
14. Fisiologi 1
15. Dasar-dasar Kulineri 
16. Kimia Organik 
17. Kuliner Lanjut 
18. Psikologi 
19. Dasar-dasar Manajemen 
20. Komunikasi 
21. Ilmu Bahan Makanan 
22. Pengantar Epidemiologi 
23. Pengantar Biokimia 
24. Gizi Dalam Daur Kehidupan 
25. Patofisiologi Penyakit 1 
26. Analisis Zat Gizi 
27. Dietetika Penyakit Infeksi dan Defisiensi 
28. Pengembangan Media Komunikasi 
29. Teknologi Pangan 
30. Dietetika Penyakit Degeneratif 
31. Metabolisme Gizi Ibu Hamil 
32. Penilaian Status Gizi dan Lab 
33. Perencanaan Program Gizi dan PKL (Praktek Kerja Lapangan). 
34. Kepaniteraan Dietetika 
45. Kepaniteraan Manajemen Program Gizi 
46. Fisika 
47. Business English 
48. Statistik 2 
49. Pendidikan Gizi 
50. Farmakologi Gizi 
51. Biologi 
52. Fisiologi II 
53. Dinamika Kelompok 
54. Perilaku Konsumen 
55. Metabolisme Energi dan Zat Gizi Makro 
56. Bioetika 
57. Komunikasi Interpersonal 
58. Metabolisme Zat Gizi Mikro 
59. Manajemen Industri Pelayanan Makanan 
60. Patofisiologi Penyakit II 
61. Gizi dan Fisiologi Olahraga 
62. Metodologi Penelitian 
63. Dietetika Lanjut dan Lab 
64. Seminar Gizi Kesehatan 
65. Analisis Regresi 
66. Manajemen Data 
67. Skripsi 


Itulah daftar mata kuliah yang diambil selama 4 tahun atau 8 semester, jadi persiapkan juga semangat, gizi dan niatmu. Let's adventure, Mr.and Mrs.Nutritionist ! 


Salam Sehat, 
Repa Kustipia 



Label: Mata Kuliah di Jurusan Sarjana Gizi 0 komentar

Mata Kuliah/SKS Jurusan Diploma III Gizi

11.05 | Publish by Unknown

Masih penasaran jika kuliah di Jurusan gizi akan mempelajari apa saja ? 
Ngitung terus yah ? 
Masak terus yah ? 
Cuci piringkah ? 
Atau ngukur-ngukur lingkar perut orang biar menentukan doi langsing apa enggak, 
Oh bukan itu, itu hanya sebagian cerita asyik dari pembelajaran kehidupan di Kelas Gizi, kenapa ada istilah cuci piringnya ? Ya kan abis masak, masa ga dibersihkan. Tenang, nanti kamu bakalan gabung sama kelompok Curve alias kelompok beberes atau bersih-bersih lab ketika praktikum gizi kuliner, dietetik, ilmu pangan, dan kimia pangan selesai, dan semuanya ada prosedurnya dong. Tuh nyuci piring aja pake prosedur, betapa prosedural banget kan ? Yup, itu semua biar kalian disiplin nantinya, jadi ga main serobot aja dan tertib, itu manfaatnya kalau kuliahnya dihayati dan dinikmati dengan sedikit senyum dan perasaan hepi, ya hepi aja. Namanya kuliah, semuanya akan terjadi. Jadi, bersiaplah untuk berpetualang. 
Saya katakan berpetualang karena saya merasakan petualangan hebat yang mengajarkan banyak pelajaran dan pengalaman (memang kalau mau menjadi hebat dan berarti itu harus ada perjuangan, that was true !) 
Setelah masuk jurusan gizi, saya ucapkan selamat bergabung yah Nutritionist.Yang belum gabung, jangan lupa mampir di Booth nya Konseling Gizi kalau lagi Pameran Gizi atau kalau lagi jalan-jalan ke Rumah Sakit atau ke Puskesmas, orang gaul adalah orang yang konsultasi gizi, hehehe 

Well, Langsung aja, saya akan membagikan pengalaman saya selama saya menimba ilmu di Jurusan terasik (versi saya tentunya), yes Jurusan Gizi. 

Sebelumnya sekadar Informasi kuliah di jurusan gizi jika jenjang Diploma III Gizi , Contoh saya dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya angkatan 2011. Beginilah Mata Kuliah yang diambil dengan Total SKS 116.

Semester 1 
Total : 21 SKS 
 
1. Agama : 3 SKS 
2. Bahasa Indonesia : 3 SKS 
3. Bahasa Inggris Dasar : 1 SKS 
4. Ilmu Gizi Dasar : 2 SKS 
5. Ilmu Kimia Dasar : 3 SKS 
6. Anatomi Fisiologi : 3 SKS
7. Ilmu Pangan Dasar : 2 SKS 
8. Gizi Kuliner Dasar : 3 SKS 
9. Komputer Dasar : 1 SKS 

Semester 2 
Total : 22 SKS 

1. Bahasa Inggris Lanjut : 1 SKS 
2. Sosiologi Antropologi Gizi : 2 SKS 
3. Ilmu Kimia Pangan : 3 SKS 
4. Ilmu Pangan Lanjut : 2 SKS 
5. Ilmu Kesehatan Masyarakat : 2 SKS 
6. Manajemen Dasar : 2 SKS 
7. Patologi Manusia Dasar : 2 SKS 
8. Gizi Kuliner Lanjut : 3 SKS 
9. Gizi Dalam Daur Kehidupan : 3 SKS 
10. Ilmu Komunikasi : 2 SKS 

Semester 3 
Total : 21 SKS 

1. Biokimia Gizi : 4 SKS 
2. Mikrobiologi Pangan 
3. Statistika : 3 SKS 
4. Psikologi : 2 SKS 
5. Patologi Manusia Lanjut : 2 SKS 
6. Pendidikan dan Konsultasi Gizi Dasar : 2 SKS 
7. Penilaian Status Gizi : 3 SKS 
8. Epidemiologi Gizi : 2 SKS 


Semester 4 
Total : 20 SKS 

1. Pendidikan Dan Konsultasi Gizi Lanjut : 2 SKS 
2. Teknologi Pangan : 4 SKS 
3. Komputer Lanjut : 1 SKS 
4. Metodologi Penelitian : 2 SKS 
5. Kewirausahaan : 2 SKS 
6. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Mutakhir Pangan, Gizi dan Kesehatan : 2 SKS 
7. Dietetika Dasar : 3 SKS 
8. Survey Konsumsi Pangan : 2 SKS 
9. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Dasar : 2 SKS 


Semester 5 
Total : 20 SKS 

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan :  3 SKS 
2. Ekonomi Pangan dan Gizi : 2 SKS 
3. Karya Tulis Ilmiah Dasar : 1 SKS 
4. Dietetika Lanjut : 4 SKS 
5. Pengawasan Mutu Pangan : 3 SKS 
6. Perencanaan Program Gizi : 2 SKS 
7. Etika Profesi : 1 SKS 
8. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Lanjut : 2 SKS 
9. Makanan Pendamping ASI (Air Susu Ibu) : 2 SKS 


Semester 6 
Total : 12 SKS 

1. Karya Tulis Ilmiah Lanjut : 2 SKS
2. Asuhan Gizi Klinik : 3 SKS
3. Program Intervensi Gizi Masyarakat : 4 SKS
4. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi : 3 SKS 

Itulah gambaran awal jika ingin/sedang berkuliah di jurusan gizi, semoga bermanfaat dan terus semangat karena waktu tidak akan terulang, perdalam dan pahami maka Indonesia-mu akan bangga. 

Who are you ? I'm a nutritionist. 

Salam Sehat, 
Repa Kustipia 




0 komentar

Kompetensi Lulusan Gizi

10.17 | Publish by Unknown

Ada beberapa tetangga saya yang menanyakan ke saya bagaimana kompetensi lulusan Gizi ini, 
baiklah saya akan tuliskan kompetensi lulusan gizi , sumber bacaan saya adalah bukunya Bapak Dr..Ir. Irianton Aritonang, MKM dengan judul Perencanaan dan Evaluasi Program Intervensi Gizi Kesehatan Cetakan ke-1 tahun 2012. 

Menurut Bapak Dr..Ir. Irianton Aritonang, MK, Kompetensi Ahli Gizi Lulusan DIII Gizi ada 4 poin : 

1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukan kinerja dengan mutu dan kuantitas terukur. 

2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 

3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif. 

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil. 

Kesimpulan : 
Lulusan DIII Gizi bisa menyelesaikan persoalan yang berbasis data maupun faktual yang terjadi di lapangan dan dianalisis secara prosedural yang nantinya dibuktikan/dihasilkan dengan laporan. 


Menurut Bapak Dr..Ir. Irianton Aritonang, MK, Kompetensi Ahli Gizi Lulusan DIV Gizi atau S1 Gizi/S1 Ilmu Gizi  ada 4 poin : 

1. Mampu memanfaatkan IPTEK dalam bidang keahliannya, dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah. 

2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 

3. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi, mampu menggerakkan masyarakat untuk menjadi lebih berdaya guna (community development). 

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. 
Kesimpulan : 
Lulusan DIV Gizi atau Sarjana Gizi dapat mengembangkan IPTEK, untuk sekarang IPTEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ditambah S nya itu adalah Seni), mengkolaborasikan teori dengan praktik nyata yang memang lebih lanjut (mendalam) serta sebagai a good decision maker  (pengambil keputusan terbaik) untuk masalah yang dihadapi yang didukung oleh berbagai informasi, analisis berbasis data untuk mencapai tujuan.  

Itulah kompetensi lulusan gizi dengan jenjang Diploma III (DIII Gizi), Diploma IV (DIV Gizi) atau Sarjana Gizi (S1 Ilmu Gizi/Gizi). 

Bagaimana dengan kompetensimu ? Sudah mirip atau mendekati dengan poin-poin di atas ? 
Perlahan saja, yang pasti ada perkembangan dan kemauan untuk mencapai target. 
Because You Are a Brilliant Nutritionist, Don't worry and Don't be a fear ! 


Salam Sehat, 
Repa Kustipia

Label: Kompetensi Lulusan Gizi 0 komentar

Kuliah di Jurusan Gizi

09.42 | Publish by Unknown

Selamat Malam ! 
Bagaimana Ujian Nasionalnya adik-adik yang ada di SMA ? 
Semoga mendapatkan hasil yang sesuai harapan yah. 
Untuk yang masih bingung menentukan jurusan kuliah nanti. Mungkin ada yang tertarik atau masih bertanya-tanya dengan jurusan gizi. 
Saya akan berbagi stori tentang seluk beluk kuliah di Jurusan Gizi. Cerita suka-duka ? Next time saya buat narasi melow nya. 

Kuliah di jurusan gizi dilatarbelakangi dari kebutuhan ahli gizi di Indonesia, mari kita berpikir serius sedikit yah, kan sudah besar kan ? Iya. Jadi kebutuhan ahli gizi (dikenal dengan sebutan nutritionist) saat ini (tahun 2016) masih sangat dibutuhkan khususnya di tingkat kota yang saya tinggali, kota tercinta dan sejuta cerita : Kota Tasikmalaya atau di tingkat Kabupaten Tasikmalaya masih minim ahli gizi nya, begitu pula dengan kebutuhan ahli gizi di Jawa Barat, dan daerah-daerah yang berada di Indonesia. Artinya kebutuhan dan peluang menjadi ahli gizi selain dibutuhkan secara lokal dibutuhkan juga secara nasional maupun internasional. Masalah kesehatan dan masalah metabolisme yang dimulai dari kebiasaan makan, aktivitas fisik dan faktor-faktor lainnya ini bisa dicegah (proses kuratif) jika didukung dengan Sumber Daya Manusia yang berkompeten, berkompeten disini bisa diartikan sebagai Sumber Daya Manusia yang profesional dalam bidangnya. 

Bagaimana untuk menjadi Ahli Gizi ? 
Tentu saja harus sekolah atau kuliah di Jurusan Gizi dong, iya kan ? Iya. 
Untuk menuju ahli gizi, kalau kata meme atau status bbm temen-temen ahli gizi nih, menjadi ahli gizi tak semanis glukosa. iya betul, perlu intuisi yang cukup bahkan tinggi untuk menyerap atau menerima materi-materi berbobot di Kelas Gizi. 

Sekolah atau kuliah di Jurusan Gizi ada beberapa pilihan ; 
1. Diploma III (D3) Gizi.
Untuk pilihan yang menyediakan jenjang ini, jika kampus negeri, kalian bisa memilih Politeknik Kesehatan yang tersebar Se-Indonesia. Contohnya untuk Lingkungan Jawa Barat dan Jakarta bisa memilih : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya (Prodi Tasikmalaya dan Prodi Cirebon), Poltekkes Kemenkes Bandung, Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan masih banyak Poltekkes Kemenkes Lainnya, ada Juga IPB  (Institut Pertanian Bogor) yang menawarkan jurusan jenjang DIII : Manajemen Industri dan Jasa Makanan dan Gizi. 
Banyak juga STIKES atau PTS yang menawarkan DIII Gizi. 
Nah, setelah lulus dari jenjang DIII Gizi akan diberi gelar Amd.Gizi atau AMG atau Am.d saja.
Lama Belajar : 3 tahun (6 semester). 

2. Diploma IV (D4) Gizi dan Sarjana Gizi (S1 Ilmu Gizi).
 Hampir sama dengan DIII Gizi untuk tempat perkuliahannya, yang membedakan DIII Gizi dengan DIV Gizi adalah lama belajarnya, praktek lapangannya, materinya, gelarnya, dan kompetensinya. 
DIV Gizi setara jenjangnya dengan S1 Gizi. 
Setelah lulus jenjang Diploma IV Gizi (D IV Gizi) akan bergelar SST (Sarjana Sains Terapan), dan setelah lulus jenjang Sarjana Gizi (S1 Ilmu Gizi / Gizi) akan bergelar S.Gz (Sarjana Gizi). 
Banyak PTN dan PTS di Indonesia yang menyediakan Jurusan Gizi. 
Lama belajar : 4 tahun (minimal 144 SKS, bisa juga lebih tergantung universitas, politeknik kesehatan, institut yang memberikannya). 

3. Pendidikan Profesi Gizi 
Pendidikan Profesi Gizi bertujuan untuk mengembangkan keilmuan dalam perencanaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (Ahli Gizi) agar lebih terampil dan profesional dalam menangani kasus yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan dan memberikan pemecahan masalah dengan keahliannya. 
Untuk yang sudah mengambil program profesional ini akan bergelar RD (Registered Dietitian), saya contohkan salah satu ahli gizi yang bergelar RD adalah Bapak Jansen Ongko, RD 

Untuk mengetahui mengenai pendidikan gizi bisa di cek di Website nya AIPGI : Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia. Selengkapnya di www.aipgi.org 

Semoga kalian bisa memilih jurusan kuliah yang tepat dan pastikan kalian akan menyenangi jurusan kuliah yang akan menjadi pilihan. Karena jurusan kuliah yang menyenangkan bisa membuat hari-hari kuliahmu tersenyum selalu dan kuliah tanpa beban dan paksaan. 
Ahli Gizi ? Ya, Siap saya disampingmu. 

Salam Sehat, 
Repa Kustipia

Label: Ahli Gizi 2 komentar
Lokasi: Jawa Barat, Indonesia
« Postingan Lebih Baru
Langganan: Postingan (Atom)

Labels

  • Agama Islam
  • Ahli Gizi
  • Bahasa Indonesia
  • Kompetensi Lulusan Gizi
  • Mata Kuliah di Jurusan Sarjana Gizi
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Popular Posts

  • Mata Kuliah/SKS Pada Jenjang Diploma IV atau Sarjana Gizi Pada Umumnya
    Setelah mengetahui mata kuliah apa saja yang diambil pada jenjang Diploma III Gizi. Sekarang, kita bahas untuk jenjang Diploma IV atau Sarj...
  • Kuliah di Jurusan Gizi
    Selamat Malam !  Bagaimana Ujian Nasionalnya adik-adik yang ada di SMA ?  Semoga mendapatkan hasil yang sesuai harapan yah.  Untuk ya...
  • Mata Kuliah/SKS Jurusan Diploma III Gizi
    Masih penasaran jika kuliah di Jurusan gizi akan mempelajari apa saja ?  Ngitung terus yah ?  Masak terus yah ?  Cuci piringkah ?  ...
  • NAPAK TILAS DI DIII GIZI POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
    Diawali dengan membuka year book 2014, istilah bahasa sundanya adalah 'napak tilas' atau mengenang sejarah berdirinya jurusan ku...
  • Mata Kuliah Umum (Agama Islam 1) : Catatan Mahasiswa Gizi
    Saya mempelajari Mata Kuliah Umum Agama Islam ketika berada di Jurusan Gizi. Agama Islam karena saya muslim, begitu juga dengan...
  • E-BOOK : HISTORIOGRAFI, OPERA GIZI DI BUMI PERTIWI (Oleh : Repa Kustipia)
    Repost dari Status Facebook saya ya :  Repa Kustipia 31 Januari  ·  [E-BOOK : HISTORIOGRAF...
  • Mata Kuliah Umum (Bahasa Indonesia) : Catatan Mahasiswa Gizi
      Beberapa mata kuliah yang akan dipelajari di Jurusan Gizi adalah salah satu mata kuliah umum Bahasa Indonesia, Gambar...
  • Kompetensi Lulusan Gizi
    Ada beberapa tetangga saya yang menanyakan ke saya bagaimana kompetensi lulusan Gizi ini,  baiklah saya akan tuliskan kompetensi lulusan ...

BTemplates.com

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2016 (7)
    • ▼  Mei (7)
      • Mata Kuliah Umum (Bahasa Indonesia) : Catatan Maha...
      • Mata Kuliah Umum (Agama Islam 1) : Catatan Mahasis...
      • NAPAK TILAS DI DIII GIZI POLTEKKES KEMENKES TASIKM...
      • Mata Kuliah/SKS Pada Jenjang Diploma IV atau Sarja...
      • Mata Kuliah/SKS Jurusan Diploma III Gizi
      • Kompetensi Lulusan Gizi
      • Kuliah di Jurusan Gizi

Labels

  • Agama Islam
  • Ahli Gizi
  • Bahasa Indonesia
  • Kompetensi Lulusan Gizi
  • Mata Kuliah di Jurusan Sarjana Gizi
Copyright (c) 2010 Serba - Serbi Gizi . Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.